Kartu Uji Berkala Kendaraan Bermotor Baru

Iya, bagi pemilik mobil semisal mobil pick up pasti dalam 6 bulan sekali mobilnya harus melakukan uji KIR. Ketika melakukan uji KIR maka buku KIR harus dibawa. Setelah proses KIR selesai maka dibuku KIR itu sudah tertera tanggal uji KIR selanjutnya dan mendapatkan dua lembar kertas untuk di pasang ( ditempel ) dibody mobil tersebut.
Hal yang terbaru dalam uji KIR ini adalah yang dulu menggunakan buku KIR, sekarang sudah diganti dengan sebuah kartu, kartunya bagus kualitas seperti SIM. Di kartu KIR tertera nama pemilik kendaraan sertna nomor registrasi kendaraaan. Dan sekarang tidak mendapatkan dua lembar kertas lagi tetapi diganti dengan selembar kertas kecil yang ada barcodenya juga yang ditempelkan dikaca depan mobil.

Buku Sakti NU

Buku sakti ( buku tahlil ) ini bisa dipastikan semua warga NU pasti memilikinya. Minimal setiap orang ( dewasa) NU pasti memiliki satu buah buku. Buku ini biasanya didapatkan ketika kita menghadiri undangan tahlilan 40 hari ( minimal ) atau bisa ketika undangan haul 1 tahun.
Bagi warga NU kalau buku sakti ini dikumpulkan bisa saja terkumpul satu kardus. Namun kebanyakan warga NU buku ini seringkali dibiarkan atau ditumpuk begitu saja. Padahal dalam buku kecil itu banyak manfaatnya. Hal ini lah yang ada sebagian berpendapat agar ketika acara tahlilan 40 hari tidak usah menyertakan buku tahlil ini. Mereka beranggapan mubadzir. Anggapan seperti itu sah-sah saja. Akan tetapi kalau lama-lama tidak ada yang membagikan buku tahlil itu maka bisa saja tahlilan akan hilang dan yang bisa tahlil juga hilang.
Ketika kita ke makam orang tua kita akan sangat dimudahkan dengan buku sakti ini. Kita bisa membaca yasin dilanjut tahlilan cukup dengan membaca buku sakti ini. Kita tidal harus hafal dalam mengamalkannya, karena dibaca juga boleh. Dengan sering membaca buku sakti ini maka diharapkan nantinya bisa hafal dengan sendirinya dan bisa dijadikan imam tahlil.
Dilihat dari segi ekonomi pun juga sangat membantu. Khususnya membantu orang yang bisnis percetakan. Karena biasanya orang akan memesan minimal 50 buku tahlil ini dipercetakan.
Perlu diketahui bahwa didalam buku tahlil itu ada berbagai macam isinya, diantaranya surat-surat pendek alqur’an, doa-doa, asmaul husna, dan lain sebagainya. Sungguh unik dan lengkap buku tahlilan ini, namun juga sungguh disayangkan banyak warga NU yang tidak hafal isi buku tahlilan dan mengamalkannya.

Merem Yen Peteng

MEREM YEN PETENG, MELEK YEN PADHANG

Kaprahe wong akeh padha kleru lakune ngadhepi kahanane urip. Mula banjur rekasa rasane. Gambarane ngene, akeh banget wong sing duwe pakulinan lek-lekan golek papan padhang nalika wancine wengi. Ora turu malah begadang. Bareng esuk jagade padhang wancine tumandang malah nuruti ngantuk, turu nglimpruk nganti sore. Dadi, intine ngene ya, yen wis paham kahanane ora apik ya aja nguras tenaga lan pikiran mung kanggo nggege mangsa malik grembyang kahanan amrih malih becik. Lowung meneng anteng ngeman tenaga lan pikiran sinambi cecawis mapag owah-owahane kahanan sing mesthi bakal malih becik. Wis ta precayaa, ora ana kahanan sing langgeng. Yen saiki elek, sesuk bakal becik. Gusti Maha-adil. Sing kuwat sabar bakal kuwat waras.

Kartu Uji Berkala Kendaraan Bermotor

Iya, bagi pemilik mobil semisal mobil pick up pasti dalam 6 bulan sekali mobilnya harus melakukan uji KIR. Ketika melakukan uji KIR maka buku KIR harus dibawa. Setelah proses KIR selesai maka dibuku KIR itu sudah tertera tanggal uji KIR selanjutnya dan mendapatkan dua lembar kertas untuk di pasang ( ditempel ) dibody mobil tersebut.
Hal yang terbaru dalam uji KIR ini adalah yang dulu menggunakan buku KIR, sekarang sudah diganti dengan sebuah kartu, kartunya bagus kualitas seperti SIM. Di kartu KIR tertera nama pemilik kendaraan sertna nomor registrasi kendaraaan. Dan sekarang tidak mendapatkan dua lembar kertas lagi tetapi diganti dengan selembar kertas kecil yang ada barcodenya juga yang ditempelkan dikaca depan mobil.

Keberagaman Karakteristik Individu

Apakah yang muncul di benak kita apabila mendengar keberagaman? Keberagaman di Indonesia sangat banyak, misalnya suku, agama, dan budaya. Keberagaman adalah suatu kondisi dalam masyarakat yang terdapat banyak perbedaan. Contohnya di Indonesia ini.

Indonesia terbagi menjadi beberapa daerah. Setiap daerah memiliki pakaian adat yang beragam atau berbeda-beda. Walaupun berbeda-beda namun Indonesia tetap bersatu. Perbedaan bukanlah hal yang harus diperdebatkan.

Keberagaman merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. Kita akan menemukan keberagaman karakteristik orang di lingkungan sekitar. Keberagaman di lingkungan sekitar yang sering dijumpai antara lain usia, jenis kelamin, dan pekerjaan.

Keberagaman mengajarkan kita untuk saling menghargai dan menghormati satu sama lain. Keberagaman pun dapat menumbuhkan rasa toleransi agar lingkungan di sekitar kita aman, nyaman, dan damai. Jika sikap tersebut kita lakukan maka tidak akan timbul perpecahan, pertengkaran, dan keretakan antar masyarakat.

Dengan memahami keberagaman atau macam-macam sifat dan ciri-ciri setiap individu, sifat tenggang rasa dalam diri akan terasah. Tenggang rasa artinya dapat menghargai perasaan orang lain.

Manfaat keberagaman di lingkungan sekitar, antara lain saling menghargai antar sesama, belajar untuk tidak membeda-bedakan, tidak menganggap diri kita yang paling baik, dan dapat memperkaya pengetahuan.

Mengajar 10 Tahun Saja

Sepuluh tahun saja. Iya, cuma sepuluh tahun saja. Buat bapak ibu guru honorer baik negri maupun swasta untuk di sekolah atau di madrasah. Jangan lama-lama bapak ibu guru kalian abdikan diri, karena tidak ada kepastian masa depan kalian menjadi ASN. Yang kedua, jangan berlama-lama mengabdi agar bisa bergantian dengan para calon guru yang lain yang mana ketika mereka lulus pun jadi bingung mau mendaftar dimana hingga banyak yang sarjana guru tapi menganggur.

Sepuluh tahun saja, iya sepuluh tahun saja untuk mengabdi menjadi ASN kalau ternyata bisa diangkat menjadi ASN. Jangan lama-lama bapak ibu guru untuk menjadi guru ASN, agar bisa bergantian dengan guru yang lain. Toh kinerjamu wahai bapak ibu guru ASN setelah 10 tahun sudah sangat tidak produktif lagi.

Iya, cuma sepuluh tahun mengabdi dan cuma sepuluh tahun menjadi ASN agar pemerintah tidak bingung mengurusi bapak ibu guru sekalian.

ROKOK

Saya merasa kasihan melihat sikap dan perkataan orang yang hanya mengandalkan “prasangka”. Misalkan tentang rokok yang mereka anggap haram, lha wong bisa jadi mereka sama sekali tidak pernah merasakan efek dan sensasi merokok. bagaimana bisa menyimpulkan itu haram? Lantas menganggap remeh dalam hal keilmuan terhadap semua orang yang merokok sehingga tidak bisa menerapkan “undhur maa qaala walaa tandhur man qaala”.

Tidak dipungkiri memang ada sebagian ulama’ yang mengharamkannya, tapi ada juga yang menghalalkannya karena tidak ada nash yang jelas tentang keharamannya. Seyogyanya yang menganggap haram tidak memusuhi yang menganggap halal, ahli fiqih pasti punya metode dan ijtihad masing-masing, tinggal kita mau pakai yang mana yang pas untuk diri kita tanpa menghakimi orang lain. Begitulah seharusnya, mengedepankan kedewasaan berpikir dan menghukumi sesuatu itu dg dalil naqli dan ‘aqli. Kata teman yang merokok, merokok berefek antiinflamasi, antidepresi dan mood-booster. Tentu hal ini baik jika masih dalam kadar daya resistensi tubuh terhadap efek samping yang ditimbulkan.

Untuk yang merokok pun, ketika di ruang publik seharusnya tidak merokok, ketika bertamu seharusnya bertanya kepada tuan rumah apakah boleh merokok di dalam rumah, jika tidak boleh ya harus menahan diri atau merokok di luar rumah karena memang asap rokok mengganggu bagi sebagian orang.